Nah, karna aku baru menekuni dunia rajut-merajut, aku ingin memberikan sedikit informasi pada kalian apa itu merajut??
check it out!!
Di Indonesia
mungkin banyak yang belum bisa membedakan antara knitting dan crochet.. Bahkan
malah ngga tahu knitting dan crochet itu berbeda. Beberapa (terutama yang tidak
pernah merajut) terkadang salah menamai barang yang dia maksud.
Dalam kasus
Poyeng handmade sendiri contohnya hanya menerima pesanan rajutan knitting, tapi
banyak pelanggan yang memberikan contoh gambar yang dia mau ternyata dibuat
dengan teknik crochet, biasanya selama pelanggan mau di convert ke knitting,
Poyeng akan menerima tantangan tersebut dengan senang hati. :)
Kali ini
Poyeng akan sedikit membicarakan tentang beda knitting dan crochet,
supaya para penggemar handmade awam bisa membedakan, dan yang mau belajar
merajut pun tahu teknik mana yang sebenarnya mau dia pelajari. (Btw, kita tidak
akan membicarakan sejarahnya atau bagaimana teknik belajarnya, karena dengan
sedikit googling, kita bisa mendapatkannya dengan cukup lengkap.)
1.
Bahasa
Crochet dalam penerjemahan bahasa
Indonesianya di kamus sebenarnya disebut merenda. Sedangkan merajut
sebenarnya adalah terjemahan bahasa Indonesia untuk knitting. Bisa kamu
dicek di Google translate.
2. Alat
Crochet
memakai alat berupa gagang pendek berujung kait. Sedangkan knitting memakai
alat yang lebih panjang yang berujung runcing tanpa kait.
3. Teknik
Knitting dan
crochet memakai teknik yang sama sekali berbeda. Dalam crochet contoh
istilahnya adalah ch, dc, sc. Sedangkan pada knitting contoh istilahnya
adalah K, P, YO.
4. Hasil
Perhatikan
pada gambar diatas dan kau bisa melihat bahwa hasil rajutan knitting dan
crochet sama sekali berbeda tekstur permukaannya (dan juga kelenturannya
jika kamu bisa memegangnya).
Meskipun
beberapa teknik di kedua jenis needlework ini bisa menghasilkan rajutan dengan
hasil yang menyerupai teknik satunya, tetap terlihat bedanya (gambar di bawah).
Semoga
dengan artikel singkat ini, kamu sebagai pengemar handmade awam sudah bisa
membedakan apakah Knitting atau Crochet kah rajutan yang sedang kamu pegang
atau tulisan pattern yang sedang kamu baca itu.
Salam rajut
dari Poyeng!
:D
Tak kenal maka tak sayang... Tak
tahu maka bingunglah kenapa itu benda dengan fungsi yang sama, yaitu merajut
harus ada beberapa macam bentuk dan namanya. Ada beberapa jarum di dalam
Knitting, di postingan ini Poyeng akan sedikit membicarakan tentang beda jenis
dan fungsinya.
1. SPN = Single Pointed Needle
Jarum ini ciri fisiknya lurus panjang dan hanya memiliki satu sisi yang runcing, sementara sisi satunya tumpul, yang membuka kesempatan untukmu menghiasinya. Ada produsen jarum bahkan mengukirnya hingga mirip seperti tongkat sihir, produsen yang lain memberi ujungnya hiasan beads besar atau karakter hewan yang membuatnya tambah manis. Jarum jenis ini biasa dikemas dalam isi dua atau sepasang.
Fungsi dari jarum ini adalah untuk membuat rajutan yang sifatnya mendatar, seperti syal, pashmina, pokoknya bukan sesuatu yang berbentuk lingkaran.
2. DPN = Double Pointed Needle
Jarum ini ciri fisiknya lurus panjang dengan kedua sisi runcing. Biasanya jarum dengan tipe ini dikemas dalam isi 4 atau 5 sekaligus dalam satu pak.
Fungsi dari jarum ini adalah untuk membantumu membuat rajutan yang melingkar.. (teknis tentang bagaimana cara merajut melingkar tidak akan kita bicarakan disini). Dia juga dipakai untuk membuat i-cord, sebuah teknik knitting untuk membuat tali kecil yang melingkar.
3. Circular Needle
Jarum ini memiliki ciri fisik berupa kedua sisi runcing, dimana berbeda dengan bagian kedua ujung yang kaku, di bagian tengah jarum lentur dan biasanya bagian yang lentur itu berupa plastik atau aluminum lentur.
Fungsi dari jarum ini adalah sebagai alternatif untuk membuat rajutan melingkar yang ukuran panjangnya tetap. Kenapa ada bermacam panjang di jarum ini? Karena dia hanya bisa menahan sekitar panjang yang dia punya.. misalkan jarum circular 40cm, dia hanya bisa dipakai untuk membuat rajutan memutar dengan panjang kurang lebih 40cm juga. Akan sulit dipakai jika kamu ingin membuat rajutan memutar dengan ukuran jauh dibawah itu, atau ukuran yang terlalu banyak diatas itu.
Jarum jenis ini dengan panjang 80cm keatas juga biasanya dipakai oleh perajut untuk membuat rajutan mendatar yang lebar.. seperti membuat bagian sweater atau pashmina, karena sifatnya yang lentur, membuatnya bisa dilipat dan diselipkan ke dalam tas sehingga bisa dibawa pergi kemana-mana.
1. SPN = Single Pointed Needle
Jarum ini ciri fisiknya lurus panjang dan hanya memiliki satu sisi yang runcing, sementara sisi satunya tumpul, yang membuka kesempatan untukmu menghiasinya. Ada produsen jarum bahkan mengukirnya hingga mirip seperti tongkat sihir, produsen yang lain memberi ujungnya hiasan beads besar atau karakter hewan yang membuatnya tambah manis. Jarum jenis ini biasa dikemas dalam isi dua atau sepasang.
Fungsi dari jarum ini adalah untuk membuat rajutan yang sifatnya mendatar, seperti syal, pashmina, pokoknya bukan sesuatu yang berbentuk lingkaran.
2. DPN = Double Pointed Needle
Jarum ini ciri fisiknya lurus panjang dengan kedua sisi runcing. Biasanya jarum dengan tipe ini dikemas dalam isi 4 atau 5 sekaligus dalam satu pak.
Fungsi dari jarum ini adalah untuk membantumu membuat rajutan yang melingkar.. (teknis tentang bagaimana cara merajut melingkar tidak akan kita bicarakan disini). Dia juga dipakai untuk membuat i-cord, sebuah teknik knitting untuk membuat tali kecil yang melingkar.
3. Circular Needle
Jarum ini memiliki ciri fisik berupa kedua sisi runcing, dimana berbeda dengan bagian kedua ujung yang kaku, di bagian tengah jarum lentur dan biasanya bagian yang lentur itu berupa plastik atau aluminum lentur.
Fungsi dari jarum ini adalah sebagai alternatif untuk membuat rajutan melingkar yang ukuran panjangnya tetap. Kenapa ada bermacam panjang di jarum ini? Karena dia hanya bisa menahan sekitar panjang yang dia punya.. misalkan jarum circular 40cm, dia hanya bisa dipakai untuk membuat rajutan memutar dengan panjang kurang lebih 40cm juga. Akan sulit dipakai jika kamu ingin membuat rajutan memutar dengan ukuran jauh dibawah itu, atau ukuran yang terlalu banyak diatas itu.
Jarum jenis ini dengan panjang 80cm keatas juga biasanya dipakai oleh perajut untuk membuat rajutan mendatar yang lebar.. seperti membuat bagian sweater atau pashmina, karena sifatnya yang lentur, membuatnya bisa dilipat dan diselipkan ke dalam tas sehingga bisa dibawa pergi kemana-mana.
* * *
Mengenai materialnya sendiri, ada yang dari bambu, dari kayu, dari plastik, dan dari aluminium. Yang membedakan semuanya adalah sifat dari materialnya sendiri. Untuk bahan bambu kecenderungan memiliki sifat keset dan karenanya cocok untuk pemula untuk mencegah tusukan merosot.. tapi untuk perajut yang sudah biasa merajut biasanya akan lebih suka memilih bahan aluminium karena sifatnya yang licin sehingga meningkatkan kecepatan merajut (lagipula kalaupun merosot, sudah bisa memperbaikinya sendiri tanpa bingung cari bantuan orang lain :) ).
Dapatkan jarum knittingmu di poyenghobby.com
Salam Rajut dari Poyeng!
0 komentar:
Posting Komentar